GRAND TEORY KEPERAWATAN KONSERVASI MODEL
Mira Lestin Levine
A.
Konsep Teori Mira Lestin Levine (1921-1996)
Konsep teory ini berfokus
pada teory Konservasi Model, yang terdiri dari :
1. Adaptasi (adaptation)
Adaptasi adalah proses dimana pasien memelihara integritas di dalam
lingkungan yang nyata baik internal
maupun eksternal. Adaptasi adalah konsekuensi dari interaksi
antara orang dengan lingkungan. Keberhasilan dalam menghadapi lingkungan
tergantung dari adekuatnya adaptasi (Levine, 1990).
Levine (1991) dalam
Parker (2001) dan Tomey & Alligood (2006) mengemukakan
3 (tiga) karakteristik
dari adaptasi yaitu :
1) Historicity
Adaptasi merupakan
proses historis, dimana respon didasarkan pada pengalaman masa lalu baik itu
dari segi personal maupun genetik.
2) Specifity
Adaptasi juga
bersifat spesifik, artinya bahwa pada perilaku individu memiliki pola stimulus respon yang
spesifik dan unik dalam aktivitas kehidupan sehari-hari
3) Redundancy
Adaptasi bersifat
redundancy yang berarti pilihan
akan selamat atau gagal oleh individu untuk memastikan terjadinya adaptasi yang
berkelanjutan. Jika suatu sistem
tubuh tidak mampu beradaptasi, maka sistem yang lain akan mengambil alih dan
melengkapi tugasnya.
2.
Wholeness
Ø Levine menganggap bahwa Wholeness merupakan system
terbuka dan menggabungkan bagian-bagian untuk sebuah keutuhan untuk menghadapi
perubahan lingkungan.
Ø Wholeness didasarkan pada uraian
keseluruhan sebagai satu sistem terbuka, yang menekankan
suatu bunyi, organik, dan progresif yang sama antara fungsi-fungsi
yang beraneka ragam dan bagian secara keseluruhan, serta batasan-batasan yang
bersifat terbuka.
3. Konservasi (conservation)
Konservasi berarti cara yang kompleks untuk melakukan fungsinya pada
saat tantangan berat menghalanginya, atau suatu sistem yang kompleks yang mampu
melanjutkan fungsi ketika terjadi tantangan yang buruk.
Melalui konservasi ini individu mampu menghadapi tantangan,
melakukan adaptasi dan tetap mempertahankan keunikan pribadi dengan perhatian
utamanya menjaga keutuhan individu.
Model Konservasi “Levine” berfokus pada individu sebagai makhluk
yang holistik, dan bidang utama dari perhatian perawat dalam pemeliharaan
individu secara keseluruhan.
Model Levine menekankan pada proses interaksi dan intervensi
keperawatan yang bertujuan untuk peningkatan kemampuan beradaptasi dan mempertahankan
keutuhan tersebut, mencakup empat prinsip, yaitu (Levine dalam Ruddy,
2007):
1)
Konservasi energi
Merupakan
keseimbangan dan perbaikan energi yang dibutuhkan individu untuk melakukan
aktivitas, termasuk keseimbangan
energi input dan output untuk menghindari kelemahan yang berlebihan.
Contohnya : proses penyembuhan
dan proses penuaan, intervensi
keperawatan dilakukan untuk :
Ø Mengurangi ketergantungan terhadap pemenuhan kebutuhan.
Ø Mempertahankan Istirahat
dan aktivitas serta nutrisi yang
adekuat.
2)
Konservasi Integritas
struktural
Penyembuhan adalah
proses perbaikan integritas struktur dan fungsi dalam mempertahankan
keutuhan diri.
Contoh ; Bila
menghadapi individu pasca amputasi, intervensi keperawatan :
Ø Membantu individu tersebut untuk menuju tingkat adaptasi
baru.
Ø Membantu pasien melakukan latihan ROM.
Ø Mempertahankan personal hygiene pasien.
3)
Konservasi Integritas personal
Menyadari pentingnya
harga diri dan identitas diri pasien serta penghormatan terhadap privasi. Dalam
hal ini, perawat dalam melakukan intervensi keperawatan harus menghargai
keberadaannya seperti :
Ø Menghargai nilai dan norma yang dianut serta keinginannya
Ø Menyapa dengan sopan
Ø Meminta izin sebelum melakukan tindakan
Ø Melakukan terminasi setelah melakukan tindakan dan sebelum
meninggalkan pasien.
4)
Konservasi Integritas sosial
Keterlibatan anggota
keluarga dalam pemenuhan kebutuhan keagamaan atau spiritual dan penggunaan
hubungan interpersonal. Perawat membantu menghadirkan anggota keluarga
dan menggunakan hubungan interpersonal untuk menjaga integritas sosial.