Senin, 16 Januari 2012

TEORI MADELEINE LEININGER


APLIKASI TEORI MADELEINE  LEININGER

Konsep Awal
Ø  Teori Leininger berasal dari disiplin ilmu antropologi, tapi konsep teori ini relevan untuk keperawatan.
Ø  Leininger mendefinisikan “Transkultural Nursing” sebagai area yang luas dalam keperawatan yang  mana berfokus pada komparatif studi dan analisis perbedaan kultur dan subkultur dengan menghargai prilaku caring, nursing care dan nilai sehat-sakit, kepercayaan dan pola tingkah laku dengan tujuan perkembangan ilmu dan humanistic body of knowledge untuk kultur yang spesifik dan kultur yang universal dalam keperawatan.
Ø  Tujuan dari transkultural dalam keperawatan adalah kesadaran dan apresiasi terhadap perbedaan kultur.
Ø  Culture care adalah teori yang holistic karena meletakkan didalamnya ukuran dari totalitas kehidupan manusia dan berada selamanya, termasuk sosial struktur, pandangan dunia, nilai cultural, konteks lingkungan, ekspresi bahasa dan etnik serta sistem professional.

Paradigma Keperawatan Teori  Keperawatan Leininger
a.      Manusia / pasien
Ø  Manusia adalah individu atau kelompok yang memiliki nilai-nilai dan norma-norma yang diyakini yang berguna untuk menetapkan pilihan dan melakukan tindakan
Ø  Manusia memiliki kecenderungan untuk mempertahankan budayanya pada setiap saat dimanapun dia berada.
b.      Kesehatan
Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang dimiliki pasien  dalam  mengisi kehidupannnya
c.       Lingkungan
Lingkungan dipandang sebagai suatu totalitas kehidupan dimana pasien dengan budayanya saling berinteraksi, baik lingkungan fisik, sosial dan simbolik.
d.      Keperawatan
Keperawatan dipandang sebagai suatu ilmu dan kiat yang diberikan kepada pasien dengan berfokus pada prilaku, fungsi dan proses untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan atau pemulihan dari sakit.
Konsep Utama Teori Transkultural
1.      Culture Care
Nilai-nilai, keyakinan, norma, pandangan hidup yang dipelajari dan diturunkan serta diasumsikan yang dapat membantu mempertahankan kesejahteraan dan kesehatan serta meningkatkan kondisi dan cara hidupnya.
2.      World View
Cara pandang individu atau kelompok dalam memandang kehidupannya sehingga menimbulkan keyakinan dan nilai.
3.      Culture and Social Structure Dimention
Pengaruh dari factor-faktor budaya tertentu (sub budaya) yang mencakup religius, kekeluargaan, politik dan legal, ekonomi, pendidikan, teknologi dan nilai budaya yang saling berhubungan dan berfungsi untuk mempengaruhi perilaku dalam konteks lingkungan yang berbeda
4.      Generic Care System
Budaya tradisional yang diwariskan untuk membantu, mendukung, memperoleh kondisi kesehatan, memperbaiki atau meningkatkan kualitas hidup untuk menghadapi kecacatan dan kematiannya.
5.      Profesional system
Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pemberi pelayanan kesehatan yang memiliki pengetahuan dari proses pembelajaran di institusi pendidikan formal serta melakukan pelayanan kesehatan secara professional.
6.      Culture Care Preservation
Upaya untuk mempertahankan dan memfasilitasi tindakan professional untuk mengambil keputusan dalam memelihara dan menjaga nilai-nilai pada individu atau kelompok sehingga dapat mempertahankan kesejahteraan.
7.      Culture Care Acomodation
Teknik negosiasi dalam memfasilitasi kelompok orang dengan budaya tertentu untuk beradaptasi/berunding terhadap tindakan dan pengambilan kesehatan.
8.      Cultural Care Repattering.
Menyusun kembali dalam memfasilitasi tindakan dan pengambilan keputusan professional yang dapat membawa perubahan cara hidup seseorang.
9.      Culture Congruent / Nursing Care
Suatu kesadaran untuk menyesuaikan nilai-nilai budaya / keyakinan dan cara hidup individu/ golongan atau institusi dalam upaya memberikan asukan keperawatan yang bermanfaat.
Transkultural Care Dengan Proses Keperawatan
Penerapan teori Leineger (Sunrise Model) pada proses keperawatan dapat dijelaskan sebagai berikut :
Proses Keperawatan
Sunrise Model
Pengkajian dan Diagnosis
Pengkajian terhadap Level satu, dua dan tiga yang meliputi :
Level satu : World view and Social system level
Level dua :  Individual, Families, Groups communities   and
                    Institution in diverse health system
Level tiga :  Folk system, professional system and nursing
Perencanaan dan Implementasi
Level empat : Nursing care Decition and Action
 Culture Care Preservation/maintanance
 Culture Care Accomodation/negotiations
 Culture Care Repatterning/restructuring                     
Evaluasi



Analisis Teori Transcultural Nursing
1.      Kemampuan teori menghubungkan konsep  dalam melihat penomena
Teori Transcultural Nursing yang digambarkan dalam Sunrise Model menunjukan bahwa level satu dan dua dari teori memilki banyak kesamaan dengan beberapa teori keperawatan lainnya sedangkan pada level ketiga dan keempat memiliki perbedaan  spesifik dan bersifat unik jika dibandingkan dengan teori lainnya.
2.      Tingkat Generalisasi Teori
Teori dan model yang dikemukan oleh Leininger relatif tidak sederhana, namun demikian teori ini dapat didemontrasikan dan diaplikasikan  sehingga dapat diberikan justifikasi dan pembenaran bagaimana konsep-konsep yang dikemukakan saling berhubungan. 

3.      Tingkat Kelogisan Teori
Kelogisan teori Leininger  adalah pada fokus dari pandangganya dengan melihat bahwa latar belakang budaya pasien (individu, keluarga, kelompok, masyarakat) yang berbeda sebagai bagian penting dalam rangka pemberian asuhan keperawatan.
4.      Testabilitas teori
Teori Cultural care diversity and Universality dikembangkan berdasarkan atas riset kualitatif dan kuantitatif.
5.      Kemanfaatan Teori bagi Peningkatan Body Of Knowledge
Beberapa penelitian tentang konsep perawatan dengan memperhatikan budaya telah memberikan arti akan pentingnya pengetahuan dan pemahaman tentang perbedaan dan persamaan budaya dalam praktek keperawatan.
6.      Kemanfaatan Teori pada Pengembangan Praktek Keperawatan
Teori ini sangat relevan dan dapat diterapkan secara nyata dalam praktek keperawatan, karena teori ini mengemukakan adanya  pengaruh perbedaan budaya terhadap perilaku hidup sehat. Dan dalam aplikasinya teori ini  sangat relevan dengan penerapan praktek keperawatan komunitas.
7.      Konsistensi  Teori
Leininger menyampaikan pentingnya pemahaman  budaya dalam rangka hubungan perawat pasien yang juga sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Imoge King  yang menekankan pentingnya persamaan persepsi perawat pasien untuk pencapaian tujuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar