Senin, 16 Januari 2012

Teori Pamela.G.Reed


MIDDLE RANGE THEORY SELF-TRANCENDENCE
Pamela.G.Reed



Konsep Kunci
1)   Vulnerability
Kesadaran seseorang akan adanya kematian, Konsep vulnerable meningkatkan kesadaran akan situasi mendekati kematian termasuk di dalamnya adalah keadaan gawat seperti disabilitas, penyakit kronik, kelahiran, dan pengasuhan.

2)   Self-Transcendence
Transendensi diri berarti suatu gerak melampaui apa yang telah dicapai, suatu gerak dari yang kurang baik menjadi baik dan dari yang baik menjadi lebih baik.
Menurut Pamela G Reed, Self Transcendence didefiniskan sebagai pengembangan konsep diri dibatasi secara mulitidimensi yaitu :
Ø  Inwardly  (batiniah) : melakukan refleksi introspeksi diri terhadap pengalaman- pengalaman yang telah dialami.
Ø  Outwardly  (lahiriah), diartikan pentingnya berinteraksi dengan lingkungannya.
Ø  Temporally (duniawi) : menggunakan pengalaman masa lalu sebagai pelajaran untuk mencapai tujuan masa depan.

3)   Well-Being
Didefiniskan sebagai perasaan sehat secara menyeluruh baik fisik, psikologis, sosial, budaya dan spiritual yang menunjukkan suatu kesejahteraan dan keadan yang baik.

4)   Moderating-Mediating Factors
Faktor-faktor  yang mempengaruhi proses transendensi diri yang berkontribusi terhadap kondisi yang baik, misalnya : usia, jenis kelamin, kemamapuan kognitif, pengalaman hidup, persepsi spiritual, lingkungan sosial, dan riwayat masa lalu.

5)   Point of Intervention
Berdasarkan teori transendensi diri, terdapat dua poin intervensi.
Ø  Tindakan keperawatan secara langsung berfokus pada sumber-sumber yang berasal dari dalam diri seseorang terhadap transendensi diri
Ø  Tindakan yang  berfokus pada beberapa faktor personal dan kontekstual yang mempengaruhi hubungan antara transendensi diri dan vulnerabel ; hubungan antar transendensi diri dan keadaan baik/sehat.

Asumsi Mayor
1)   Health
Sehat, didefinisikan secara mutlak sebagai proses kehidupan dari dua hal yaitu pengalaman negatif dan positif,  dimana individu menciptakan lingkungan dan nilai-nilai unik yang mendukung kesejahteraan (well- being).
2)   Nursing
Peran keperawatan adalah untuk mendampingi orang-orang (persons) melalui proses interpersonal dan manajemen terapeutik pada lingkungannya dengan membutuhkan keterampilan untuk mendukung kesehatan (health) dan kesejahteraan (well-being).
3)   Person
Person dipahami sebagai perkembangan masa kehidupannya dalam berinteraksi dengan orang lain dan perubahan lingkungan yang kompleks yang dapat berkontribusi secara positif dan negative terhadap kesehatan dan keadaan baik.
4)   Environment
Keluarga, jaringan sosial, lingkungan fisik dan komunitas adalah lingkungan yang secara signifikan berkontribusi pada proses kesehatan dimana perawat mempengaruhinya dengan mengatur interaksi yang terapeutik antara individu dan aktivitas keperawatan.

Pernyataan Teoritis
Model teori self transcendence mengusulkan tiga macam hubungan :
1)      Peningkatan vulnerability dihubungkan dengan peningkatan self transcendence.
2)      Self transcendence berhubungan secara positif dengan kesejahteraan (well-being).
3)      Faktor-faktor personal dan eksternal bisa mempengaruhi hubungan antara vulnerability dengan self transcendence dan antara self transcendence dan well- being.



                                                           
Vulnerability                  +       Self-transcendence          +          Well-Being
                                    +   -                                                     
                                                                                                +    -
                                   
+                 Factor-faktor personal danKontextual                                                                                           yang berhubungan dengan secara                                                                                             media atau hubungan moderate
       
Point intervensi                              +    -                                                                                 untuk meningkatkan self                                                                                              Transcedence
Skema 2 : Teori Model Self-Trancendence

Terdapat 3 dalil yang berkembang menggunakan tiga konsep dasar tersebut, antara lain :
1)      Dalil Pertama, self transcendence merupakan kehebatan seseorang saat menghadapi akhir dari kehidupan dibanding ia tidak mengalaminya, atau dengan pengalaman-pengalaman lain yang meningkatkan kesadaran akan kematian.
2)      Dalil yang kedua yaitu batasan-batasan konseptual yang dihubungkan dengan kesejahteraan (well-being), yang secara  fluktuasi akan mempengaruhi secara positif atau negatif well being sepanjang masa kehidupan.
Contoh : Peningkatan penampilan dan perilaku self transcendence diharapkan berkaitan secara positif dengan kesehatan mental sebagai indicator well-being seseorang,  sedang pengaruh negative seperti ketidakmamapuan untuk mencapai atau menerima orang lain (berteman) akan mengarah pada depresi sebagai indicator kesehatan mental.
3)      Dalil yang ketiga adalah proses person dengan lingkungan, yang berfungsi sebagai korelasi, moderator, atau mediator yang menghubungkan antara vulnerable, transendensi diri dan keadaan sejahtera (well being).

Ciri Middle Range Theory menurut Mc. Kenna h.p. (1997) :
1.         Bisa digunakan secara umum pada berbagai situasi
2.         Sulit mengaplikasikan konsep ke dalam teori
3.         Tanpa indikator pengukuran
4.         Masih cukup abstrak
5.         Konsep dan proposisi yang terukur
6.         Inklusif
7.         Memiliki sedikit konsep dan variabel
8.         Dalam bentuk yang lebih mudah diuji
9.         Memiliki hubungan yang kuat dengan riset dan praktik
10.     Dapat dikembangkan secara deduktif, retroduktif. Lebih sering secara induktif menggunakan studi kualitatif
11.     Mudah diaplikasikan ke dalam praktik, dan bagian yang abstrak merupakan hal ilmiah yang menarik
12.     Berfokus pada hal-hal yang menjadi perhatian perawat.
13.     Beberapa di antaranya memiliki dasar dari grand teori, salah satu contohnya adalah : middle range theory dari “self care deficit” diturunkan dari grand theory “self care” oleh Orem.
14.     Mid-range theory  tumbuh langsung dari praktik. Misalnya, “caring in perinatal nursing” dari Swansons
15.     Chinn and Kramer (1995) menyatakan bahwa ada 8 mid-range theory yaitu teori perawatan mentruasi, teori “family care-giving”, theory of relapse among ex-smokers (kekambuhan di antara mantan perokok), a theory of uncertainty in illness (ketidakpastian saat sakit), a theory of the peri-menopausal process (proses menopause), a theory of self-transcendence, a theory of personal risking and a theory of illness trajectory

Menurut Meleis, A. I. (1997), mid-range theory memiliki cirri-ciri sbb :
1.         Ruang lingkup terbatas,
2.         Memiliki sedikit abstrak,
3.         Membahas fenomena atau konsep yang lebih spesifik, dan
4.         Merupakan cerminan praktik (administrasi, klinik, pengajaran)
TINJAUAN KASUS DAN ANALISA KASUS
1.      Kasus
Ny. K, usia 60 tahun memiliki 3 orang anak yang saat ini sudah berusia di atas 30 tahun. Suami Ny. K, baru saja meninggal 7 bulan yang lalu karena menderita penyakit kronis. Pernikahan mereka telah berusia 40 tahun pada saat suaminya meninggal. Dua orang anaknya bertempat tinggal sangat jauh dari rumah Ny. K, Sedangkan seorang anak perempuan bersama dengan suaminya dan dua orang anak, yang satu masih usia pra sekolah dan yang satunya lagi SMP, tinggal tidak jauh dari rumah Ny. K. Selama suaminya sakit, Ny. K sendiri yang merawatnya. Ia menghabiskan banyak waktu dan mengalami kelelahan dalam merawat suaminya, namun setelah suaminya meninggal dia merasa sangat kesepian karena ditinggal seorang diri di rumahnya. Selain itu, dia juga kehilangan selera makan sehingga tidak memiliki kekuatan untuk beraktivitas di luar rumah dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya serta berinteraksi dengan anak dan keluarganya.

2.      Analisis Kasus
Berdasarkan kasus di atas, hasil analisa mennunjukkan bahwa ada beberapa masalah yang sedang dihadapi oleh Ny. K yaitu :
1)      Ny. K telah berusia lanjut.
2)      Respon berduka yang berkepanjangan akibat kematian Suaminya
3)      Interaksi dengan lingkungan sosial terganggu
4)      Interaksi dengan anggota keluarga terganggu
5)      Penurunan selera makan
6)      Kelemahan fisik
7)      Penurunan aktivitas
8)      Merasa kesepian tinggal seorang diri
9)      Tinggal terpisah dari anak-anaknya

3.      Pembahasan
Teori Pamela.G.Reed menitikberatkan pada konsep self transcendence yang terdiri atas konsep kunci yaitu vulnerabel, transendensi diri, sejahtera/sehat, moderating-mediating factors, dan inti intervensi. Dalam kasus tersebut, berdasarkan teori self transcendence maka yang perlu dilakukan oleh perawat dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh Ny. K adalah dengan menerapkan konsep-konsep kunci dari Pamela yaitu :
1)         Vurnerabel yaitu meningkatkan kesadaran Ny. K bahwa kematian adalah merupakan hal yang akan dialami oleh setiap orang yang masih hidup dan akan disertai kesedihan serta kedukaan berlanjut sampai berbulan-bulan setelah masa kehilangan tersebut. Bagaimana jika seandainya keadaan menjadi terbalik, pengalaman yang sama terjadi pada dirinya sedangkan Suaminya sendiri yang mengalami hal yang saat ini dia alami, akan sangat berbeda dan bahkan lebih sulit bagi Suaminya untuk menerima hal tersebut. Sehingga, perawat akan membantu Ny. K untuk melakukan refleksi terhadap dirinya dan terhadap pengalaman tersebut. Refleksi dan instrospeksi yang dilakukan oleh Ny. K adalah merupakan inti dari self transcendence.
2)         Dari segi inwardly (batiniah), perawat menekankan adanya proses introspeksi terhadap pengalaman masa lalu yang dialami oleh Ny. K yang kemudian dapat menjadi fasilitas memperoleh kepulihan dan kesehatannya kembali. Introspeksi diri bisa meliputi menggali kembali kepercayaan dan keyakinan dalam diri, nilai-nilai pribadi, dan mimpi-mimpi yang ingin dicapai yang nantinya akan menjadi penyemangat atau motivator untuk mencapai kondisi yang sehat secara utuh (well being).
3)         Dari segi outwardly (lahiriah), perawat memberikan dorongan untuk memulai kembali hubungannya dengan dunia luar termasuk berinteraksi dengan anak dan keluarganya, lingkungan sosialnya dan kembali beraktivitas serta dapat menikmati masa tuanya dengan penuh kebahagian. Dengan menghabiskan waktu bersama cucu-cucunya, anak dan menantunya akan lebih membuatnya menikmati kebahagiaan dan kesenangan. Selain itu, dengan cara tersebut, Ny. K akan merasa puas telah membantu anak dan menantunya menjaga anak-anaknya. Bila kebahagiaan dan kesenangan telah terbangun, masalah fisik, nafsu makan, perasaan kesepian, dan perasaan berduka yang dialaminya selama ini berangsur-angsur akan hilang, sehingga Ny. K akan memperoleh kesehatannya kembali
4)         Dari segi temporally (duniawi/saat ini), dari hasil refleksi dan introspeksi dari pengalaman masa lalunya, Ny. K bisa menggunakan pengetahuan dan keterampilannya di masa lalu itu untuk mencapai apa yang dia harapkan di masa yang akan datang dengan melakukan/menerapkannya pada masa kini.
KESIMPULAN
1.         Kelebihan
Ø  Baik digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah yang terkait dengan masalah psikososial.
Ø  Faktor spiritual cukup dipertimbangkan dalam penyelesaian masalah pasien.
2.         Kekurangan
Ø  Banyak variabel dalam teori, seperti vulnerability dan transendensi diri serta kondisi sejahtera yang masih abstrak, sehingga masih terdapat kesulitan diterapkan dalam praktik.
Ø  Pembahasan teori tidak mudah untuk dipahami sehingga sulit dicerna oleh para perawat yang akan mengaplikasikannya ke dalam praktik.
Ø  Terbatas digunakan hanya pada kasus-kasus yang berhubungan dengan adanya masalah psikologis dengan kurang mempertimbangkan penangan fisiknya.
3.         Teori self transcendence termasuk dalam kelompok mid-range theory karena memiliki kriteria : konsep dan variabel sedikit, sebahagian masih bersifat abstrak, dapat digunakan dalam berbagai situasi dan kondisi kesehatan manusia, bersumber dari grand theory dan pengalaman-pengalaman praktik, dan berfokus pada fenomena yang lebih spesifik.
4.         Ketidakjelasan dan keabstrakan teori self transcendence dapat menjadi pemicu dilakukannya penelitian-penelitian yang bisa menjadi bahan perbaikan bagi teori tersebut.

2 komentar: